Rabu, 09 Februari 2011

RESIN FENOL FORMALDEHID

Phenol  formaldehid merupakan resin sintetis yang  pertama kali digunakan secara  komersial baik dalam industri plastik maupun cat (surface coating). Phenol formaldehid dihasilkan dari reaksi polimerisasi antara phenol dan formaldehid.  Reaksi  terjadi  antara phenol  pada posisi  ortho maupun para  dengan ormaldehid untuk membentuk  rantai yang crosslinking dan  pada akhirnya akan membentuk jaringan tiga dimensi (Hesse, 1991).  

Salah satu aplikasi dari resin  phenol formaldehid adalah untuk vernis. Vernis adalah bahan pelapis akhir yang tidak berwarna (clear unpigmented coating). Istilah vernis digunakan untuk  kelompok cairan jernih  yang memiliki viskositas 2  – 3  poise, yang  bila diaplikasikan akan membentuk lapisan  film tipis yang  kering dan  bersifat gloss  (glossy film). Proses pengeringan pada vernis dapat  melalui penguapan (evaporasi) dari  solvent,  oksidasi dengan udara,  dan polimerisasi sejumlah unsur yang terkandung dalam vernis. Hasil akhir dari vernis adalah lapisan  film transparan yang memperlihatkan tekstur bahan yang dilapisi (Martens, 1967). 

Perkembangan phenol formaldehid untuk aplikasi vernis dan lacquer telah mampu menyaingi produk melamin formaldehid karena harganya yang lebih murah. Selain itu, hasil aplikasinya dapat memunculkan jenis vernis dan lacquer yang berwarna sedangkan melamin formaldehid tidak berwarna sehingga bila diinginkan hasil aplikasi yang berwarna tidak  perlu  penambahan zat warna. Produk phenol formaldehid ada yang memberikan warna jernih kekuning-kuningan tetapi ada  juga yang kecoklatan sampai kemerah-merahan. Berdasarkan perbandingan mol  reaktan dan jenis katalis yang digunakan, resin phenol formaldehid dibagi menjadi 2  jenis yaitu novolak dan resol.   Resol merupakan hasil  reaksi antara phenol  dengan formaldehid ekses  oleh  adanya katalis basa. Jenis katalis basa yang sering digunakan adalah natrium hidroksida dan ammonium hidroksida pada pH = 8-11. Produk  phenol  formaldehid yang dihasilkan dengan katalis natrium hidroksida akan mempunyai sifat larut dalam air dan apabila  katalis yang digunakan ammonium hidroksida akan memberikan  sifat tidaklarut dalam air yang dikarenakan terbentuk bis dan trishydroksylbenzylamin (Martin, 1956).

Novolak merupakan hasil reaksi antara  phenol ekses dengan formaldehid oleh adanya katalis asam. Jenis katalis asam yang sering digunakan adalah asam sulfat, asam klorida,  dan asam oksalat dengan konsentrasi rendah.  Hasil reaksi  akan membentuk produk yang termoplast dengan  berat molekul  500  - 900.  Agar  novolak menjadi bersifat termoset maka membutuhkan pemanasan dan  penambahan crosslinking agent (Frisch, 1967). Pada  novolak, reaksi polikondensasi dapat berlangsung  sempurna sampai  membentuk rantai dengan struktur  methylene link dan  phenol terminate tanpa adanya gugus fungsional dan tidak  dapat  cure dengan sendirinya.   Pada suasana asam, raeksi kondensasi (pembentukan jembatan methylene) berjalan cepat dibanding  pembentukan gugus methylol (Hesse, 1991).


 Aplikasi
Pembuatan Resin Phenol Formaldehid Terhadap Aplikasinya Sebagai Vernis

Salah satu aplikasi dari resin phenol formaldehid adalah untuk vernis. Vernis adalah bahan pelapis akhir yang tidak berwarna (clear unpigmented coating). Istilah vernis digunakan untuk kelompok cairan jernih yang memiliki viskositas 2 – 3 poise, yang bila diaplikasikan akan membentuk lapisan film tipis yang kering dan bersifat gloss (glossy film). Proses pengeringan pada vernis dapat melalui penguapan (evaporasi) dari solvent, oksidasi dengan udara, dan polimerisasi sejumlah unsur yang terkandung dalam vernis. Hasil akhir dari vernis adalah lapisan film transparan yang memperlihatkan tekstur bahan yang dilapisi.

Perkembangan phenol formaldehid untuk aplikasi vernis dan lacquer telah mampu menyaingi produk melamin formaldehid karena harganya yang lebih murah. Selain itu, hasil aplikasinya dapat memunculkan jenis vernis dan lacquer yang berwarna sedangkan melamin formaldehid tidak berwarna sehingga bila diinginkan hasil aplikasi yang berwarna tidak perlu penambahan zat warna. Produk phenol formaldehid ada yang memberikan warna jernih kekuning-kuningan tetapi ada juga yang kecoklatan sampai kemerah-merahan. Berdasarkan perbandingan mol reaktan dan jenis katalis yang digunakan, resin phenol formaldehid dibagi menjadi 2 jenis yaitu novolak dan resol. Resol merupakan hasil reaksi antara phenol dengan formaldehid ekses oleh adanya katalis basa. Jenis katalis basa yang sering digunakan adalah natrium hidroksida dan ammonium hidroksida pada pH = 8-11. Produk

Pengaruh terhadap badan
Karena resin formaldehida dipakai dalam bahan konstruksi seperti kayu lapis/tripleks, karpet, dan busa semprot dan isolasi, serta karena resin ini melepaskan formaldehida pelan-pelan, formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang sering ditemukan. Apabila kadar di udara lebih dari 0,1 mg/kg, formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran mukosa, yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa terbakar, serta kegerahan.
Jika terpapar formaldehida dalam jumlah banyak, misalnya terminum, bisa menyebabkan kematian. Dalam tubuh manusia, formaldehida dikonversi menjadi asam format yang meningkatkan keasaman darah, tarikan nafas menjadi pendek dan sering, hipotermia, juga koma, atau sampai kepada kematiannya.

Di dalam tubuh, formaldehida bisa menimbulkan terikatnya DNA oleh protein, sehingga mengganggu ekspresi genetik yang normal. Binatang percobaan yang menghisap formaldehida terus-terusan terserang kanker dalam hidung dan tenggorokannya, sama juga dengan yang dialami oleh para pegawai pemotongan papan artikel. Tapi, ada studi yang menunjukkan apabila formaldehida dalam kadar yang lebih sedikit, seperti yang digunakan dalam bangunan, tidak menimbulkan pengaruh karsinogenik terhadap makhluk hidup yang terpapar zat tersebut.

Pertolongan pertama bila terjadi keracunan akut
Pertolongan tergantung pada konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban. Sebelum ke rumah sakit, berikan arang aktif (norit) bila tersedia. Jangan melakukan rangsangan agar korban muntah, karena akan menimbulkan resiko trauma korosif pada saluran cerna atas. Di rumah sakit biasanya tim medis akan melakukan bilas lambung (gastric lavage), memberikan arang aktif (walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu penglihatan pada saat endoskopi). Endoskopi adalah tindakan untuk mendiagnosis terjadinya trauma esofagus dan saluran cerna. Untuk meningkatkan eliminasi formalin dari tubuh dapat dilakukan hemodialisis (cuci darah). Tindakan ini diperlukan bila korban menunjukkan tanda-tanda asidosis metabolik berat.


7 komentar:

  1. bagus isinya (*o*)P

    BalasHapus
  2. makasih buat penjelasannya,, ngebantu banget deh

    BalasHapus
  3. Kalo di baca orang jahat bisa bahaya ini

    BalasHapus
  4. bahan kimia kan engga dijual sembarangan mas, bahkan minum bir juga sudah mematikan

    BalasHapus
  5. apa yang mengakibatkan novolak bisa bewarna kekuningan ato kemerahan ? apa penyebabnya ?
    Trimakasih

    BalasHapus

Tanggapan, masukan, saran, pertanyaan, sanggahan mungkin juga kritik membangun buat artikel yang baru aja kamu baca bisa kamu curahkan dibawah sini...